Pernahkah
kamu berfikir kalau kamu ini hanya terlalu naif, menganggap segala
sesuatu yang telah ditakdirkan Tuhan akan semulus air mengalir. Tidak
masalah, sebab itulah salah satu daya tarik yang kamu miliki. Kamu yang
mempercayakan kebahagiaan mu kepada Tuhan adalah seseorang yang memiliki
keyakinan paling keren. Mungkin tidak ada yang sepertimu, itulah
sebabnya kenapa Tuhan selalu mengujimu. Karena Dia terlalu menyukaimu.
Mungkin semua orang harus belajar ilmu keyakinan, agar ketika perasaan tertumpahkan selamanya benar adanya. Tuhan menghadirkan cinta untuk memberi warna pada hati kita. Lalu kenapa harus diberi rasa lain seperti luka, kecewa, bahkan nestapa? Sebenarnya segala sesuatu yang kita butuhkan telah dicukupi Tuhan, mengenai hal lainnya hanya tentang seberapa besar harapan kita untuk mewujudkannya. Jika duka yang kamu miliki masih hitam, belajarlah untuk merelakan segala sesuatu yang pernah menjadi penghibur harapan.
Kamu,
saya, dan mereka sedang mempelajari jalan menuju ke depan bukan lagi
kebelakang. Katakan pada hatimu bahwa yang memiliki rasa lain tersebut
”Aku berhak bahagia”. Tuhan telah mengatur apa yang akan terjadi pada
diri kita bahkan jauh sebelum kita dihadirkan di dunia ini. Kamu yang
terlalu naif, berbahagialah sebab bahagia selalu datang setelah nestapa.
Bukankah pelangi hadir setelah hujan?
MATASINGKAL
Meskipun
kamu merasa telah menghabiskan setengah waktumu untuk mewujudkan
harapan tentang bahagia yang menurut mereka sangat sederhana tapi bagimu
sungguh merupakan ujian dari sang pencipta. Bersabarlah, walau
kata-kata ini sama sekali tidak membantumu. Tapi percayalah bahwa tidak
ada yang bisa meruntuhkan tembok kepercayaan perempuan ketika telah
percaya kepadamu.
Mungkin semua orang harus belajar ilmu keyakinan, agar ketika perasaan tertumpahkan selamanya benar adanya. Tuhan menghadirkan cinta untuk memberi warna pada hati kita. Lalu kenapa harus diberi rasa lain seperti luka, kecewa, bahkan nestapa? Sebenarnya segala sesuatu yang kita butuhkan telah dicukupi Tuhan, mengenai hal lainnya hanya tentang seberapa besar harapan kita untuk mewujudkannya. Jika duka yang kamu miliki masih hitam, belajarlah untuk merelakan segala sesuatu yang pernah menjadi penghibur harapan.
Karena sebaik-baiknya kebahagiaan adalah mempercayakannya pada Tuhanmu.
MATASINGKAL
No comments:
Write komentar